Friday, October 11, 2013

Tugas 1 ISD

Nama : MARWANSAH
Kelas : 1 ic 09
NPM : 24413828
Tugas : 1 ISD



Pengertian Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

1 Analisis oleh anda tenteng pertumbuhan kependuduk dunia !
 
Sekarang pertumbuhan di dunia ini terus meningkat dan tak lupa pula ekomoninya yang terus melonjak sehingga sumberdaya manusia pun terbatas,dan dapat di hitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan " per waktu unit " untuk pengukuran. yang dinama kan pertumbuhan penduduk merujuk kepada semua spesies, tapi selalu mengarah kepada manusia, dan sering digunakan secara inforamal untuk sebutan " demografi "


2. Bagaimana hubungan antar negara kebudayaan dan kependudukan  ?

Masalah penduduk di berbagai negara bermacam – macam, perbedaan masalah itu karena kelebihan dan kekurangan setiap negara berbeda – berbeda. Contohnya masalah – masalah yang dialami oleh negara berkembang belum tentu dialami oleh negara maju begitu pun sebaliknya. Seperti Indonesia yang menjadi salah satu negara berkembang. Sampai sekarang Indonesia mempunyai beberapa masalah terkait kependudukan yang masih belum terselesaikan sampai tuntas atau bahankan terlihat seperti ditunda – tunda untuk diselesaikan oleh pemerintah. Dan masalah – masalah itu akan berpengaruh terhadap perkembangan budaya di Indonesia. Hubungan antara masalah kependudukan dengan perkembangan budaya ini cukup erat sehingga akan menimbulkan dampak yang signifikan di Indonesia.
Masalah penduduk yang masih sering kita jumpai sampai sekarang adalah kemiskinan. Pemerintah mengatakan bahwa angka kemiskinan turun dari 14,2 persen pada 2009 menjadi 13,3 persen pada 2010. Atau penduduk miskin Indonesia turun dari 32 juta jiwa menjadi 31,02 juta pada 2010. Mungkin ini adalah prestasi bagi pemerintah tapi saya harap pemerintah tidak terlalu senang dengan hasil ini karena apabila kita mellihat dari data jumlah penduduk yang mendapat beras miskin adalah 17,5 juta keluarga dan apabila kita asumsikan satu keluarga itu empat orang maka jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 70 juta jiwa. Hidup dalam berada di bawah garis kemiskinan akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan budaya yang mereka alami. Sebagai contoh sekarang ini di Jakarta sudah banyak pengemis yang berkeliaran di sekitar jalan, di terminal, di stasiun, di lampu merah, bahkan di depan tempat beribadah ataupun tempat makan. Meminta – minta sedekah ini sudah seperti budaya di Jakarta, orang sudah tidak malu lagi untuk meminta, sudah dianggap sebagai sebuah profesi. Bahkan saya pernah mendengar bahwa ada pengemis yang bisa mendapat ratusan ribu setiap harinya. Pantas saja banyak yang berallih profesi menjadi pengemis dari berdagang atau menawarkan jasa lainnya.
Saya mengutip dari seorang pengamat ekonomi Hendri Saparini “untuk mengentaskan kemiskinan, dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dasar, pangan, dan papan bagi masyarakat miskin yang tidak produktif. Namun untuk yang produktif, pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan.”  Pemerintah megklaim bahwa telah membuka 3,4 juta lapangan kerja baru pada 2010. Mudaha – mudahan saja ini akan berdampak baik untuk Indonesia khusunya bagi perkembangan budaya di Indonesia.
Masalah penduduk lainnya yang sering dibahas dan sering terlihat dalam kehidupan sehari – hari adalah masalah di balik era globalisasi. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana kita dapat beriteraksi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Menurut Wikipedia globalisasi sendiri berarti suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Informasi – informasi terbaru akan sangat cepat untuk didapatkan, manusia akan lebih konsumtif. ini akan memengaruhi perkembangan budaya di berbagai negara. Contohnya Indonesia. Sekaran ini mungkin masyarakat sudah mulai mengikuti beberapa budaya yang berasal dari luar, seperti budaya barat, budaya negeri Jepang, atau sekarang yang sedang booming budaya yang berasal dari Korea. Sebenarnya ini bukanlah masalah besar jika masyarakat bisa menyaring mana budaya yang baik, patut untuk dicontoh, dan cocok untuk dikembangkan di Indonesia dan mana yang tidak. Sayangnya beberapa kalangan dari elemen – elemen masyarakat masih menerima mentah – mentah budaya yang mereka dapatkan dari luar. Sikap – sikap tersebut akan memberikan dampak bagi masyarakat. Berikut kemungkinan dampak yang terjadi di masyarakat:
Dampak Positif :
1.Peningkatan dalam bidang sains dan teknologi serta perekonomian negara
2.Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
3.Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
Dampak Negatif :
1.Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).
2.Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
3. Mengurangi kesempatan bekerja. karena pesatnya kemajuan teknologi maka banyak perusahaan yang lebih memilih untuk memakai jasa robot daripada jasa manusia. Karena dengan menggunakan tenaga robot bisa mengurangi dana pengeluraan perusahaan serta meningkatkan dana pemasukan perusahaan
Dari dampak – dampak yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa masalah penduduk sangat berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain
Sumber




3. Jelaskan 7 unsur kebudayaan danbagaimana memelihara unsur tersebut ?

1. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contohnya adalah ketika kita belajar kebudayaan Minangkabau, kita mengenal Bahasa Minang sebagai alat komunikasi. Bahasa Minang sebagai bahasa ‘kebudayaan’ penanda masyarakat Minangkabau yang sekaligus memnuat pikiran, ide, gagasan, dan atau apa saja muatan kebudayaannya sehingga dapat bertahan dan berkembang.
2. Sistem pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Yang dimaksudkan system pengetahuan dalam suatu unsur kebudayaan adalah, system pengetahuan yang menjadi cirri dari kelompok masyarakat tertentu, contohnya adalah system pengetahuan suku maya yang menjadi dikatakan tempat berkembangnya ilmu pengetahuan moderen saat ini.
3. Organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Contohnya ketika kita mempelajari kebudayaan Jawa, tentu saja masyarakat Jawa mempunyai organisasi sosial. Organisai sosial masyarakat Jawa yang mapan menjadikan perekat tatanan sosial yang bagus. Kita mengenal masyarakat Jawa yang tingkat kebudyaannya tinggi. Kita tidak membahasnya lebih dalam.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
Contohnya bila kita tertarik pada kebudayaan Banjar, dalam mendayung kebudayaannya, masyarakat Banjar memiliki sistem peralatan hidup dan tehnologi. Masyarakat Banjar sebagai pendukung culture river mempunyai peralatan dan tehnologi khas yang susah ditandingi masyarakat Nusantara.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Di kota-kota besar seperti di Jakarta mungkin system mata pencaharian hidup sudah tidak termaksud unsure kebudayaan karena sudah terlalu banyak mata pencaharian yang ada, tetapi didaerah-daerah tertentu system mata pencaharian hitup masih menjadi unsure kebudayaan seperti di salah satu bagian NTT, Larantuka hamper semua masyarakatnya memiliki sistem mata pencaharian sebagai nelayan.
6. Sistem religi
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti “menambatkan”), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
… sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10 Firman” dalam agama Kristen atau “5 rukun Islam” dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian. masyarakat Bali pantas dijadikan contoh betapa sistem relegi dan kesenian dipadu sedemikia rupa sehingga menjadi sangat terkenal.
7. Kesenian
kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Kesenian adalah unsur kebudayaan yang paling mencirikan kelompok masyarakat tertentu, karena hanya terdapat di kelompok masyarakat itu saja, seperti reok ponorogo, yaitu kesenian khas daerah Ponorogo.
Sumber :http://cahyamenethil.wordpress.com

4. Bagaimana hubungan kebudayaan dan kepribadian masyarakat barat ?

kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor biologis misalnya, sistem syaraf, proses pendewasaan, dan kelainan biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis adalah seperti unsur temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan lain-lain. Dan yang terakhir, adalah faktor sosiologis. Kepribadian dapat mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain yang khas dimiliki oleh seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Ketiga faktor di atas adalah faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian.

Sumber : http://santanasanta.blogspot.com/2012/10/kebudayaankepribadian-dan-kebudayaan.html


5. Apa yang dimaksud kebudayaan barat ?Bagaimana caranya kita sebagai bangsa indonesiamenyaring kebudayaan barat tersebut ?


  Kebudayaan barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnyamurni /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar dan juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya.
 Sumber : pikiran sendiri





No comments:

Post a Comment