Tuesday, October 15, 2013
Monday, October 14, 2013
Tugas Bahasa Indonesia Tentang Analisis Peristiwa
Peristiwa 10 November 1945
Peristiwa 10 November
merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia dan Belanda. Pada 1
Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari
kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa
syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.
Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.
Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.
Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.
Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.
Namun di luar dugaan, ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari kalangan ulama’ serta kiyai-kiyai pondok jawa seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kiyai-kiyai pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kiyai)juga ada pelopor muda seperti bung tomo dan lainnya. sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.
Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.
1 Apa analisis kamu tentang peristiwa 10 november berdasarkan teori apa yang menjadi sudut pandang kamu ?
2. Komentar apa menurut kamu tentang peristiwa 10 november, dan cari kesimpulan peritiwa tersebut lalu cari solusinya ?
Jawab
1. analisis
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur. dan Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan perjanjian Kalidjati. Dan sejak itulah, Indonesia diduduki oleh tentara Jepang. Pada saat itu Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
2. sudut pandang
Saya rasa pertempuran Surabaya bukanlah pertempuran antara angkatan bersenjata Republik Indonesia dengan tentara sekutu. Pertempuran ini lebih tepat di definisikan sebagai pertempuran antara rakyat Indonesia dengan tentara sekutu. Fakta-fakta menunjukkan saat itu bahwa kekuatan resmi militer Indonesia tidak secara resmi menyatakan bergabung dengan rakyat dalam pertempuran tersebut (ini adalah strategi untuk menghindari konflik terbuka antara pemerintah Republik Indonesia yang baru saja lahir dengan kekuatan sekutu yang baru saja memenangkan perang dunia 2).
3. komentar
Di saat nasionalisme dan patriotisme kita luntur seperti sekarang ini, munurut saya, semua orang Surabaya dan Jatim khususnya, dan seluruh bangsa Indonesia umumnya harus baca buku ini. Aku setuju dengan Bung Dul Manaf, kalo perlu pemda Jatim atau pemkot Surabaya menginstruksikan warganya beli dan baca buku ini. Merdeka!
4. kesimpulan
Peristiwa 10 November ditandai dengan adanya balas dendam sekutu ( inggris ) karena terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin Negara sekutu ( inggris ) tepatnya di jembatan merah, Surabaya.
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.
Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.
Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.
Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.
Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.
Namun di luar dugaan, ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari kalangan ulama’ serta kiyai-kiyai pondok jawa seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kiyai-kiyai pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kiyai)juga ada pelopor muda seperti bung tomo dan lainnya. sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.
Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.
1 Apa analisis kamu tentang peristiwa 10 november berdasarkan teori apa yang menjadi sudut pandang kamu ?
2. Komentar apa menurut kamu tentang peristiwa 10 november, dan cari kesimpulan peritiwa tersebut lalu cari solusinya ?
Jawab
1. analisis
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur. dan Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan perjanjian Kalidjati. Dan sejak itulah, Indonesia diduduki oleh tentara Jepang. Pada saat itu Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
2. sudut pandang
Saya rasa pertempuran Surabaya bukanlah pertempuran antara angkatan bersenjata Republik Indonesia dengan tentara sekutu. Pertempuran ini lebih tepat di definisikan sebagai pertempuran antara rakyat Indonesia dengan tentara sekutu. Fakta-fakta menunjukkan saat itu bahwa kekuatan resmi militer Indonesia tidak secara resmi menyatakan bergabung dengan rakyat dalam pertempuran tersebut (ini adalah strategi untuk menghindari konflik terbuka antara pemerintah Republik Indonesia yang baru saja lahir dengan kekuatan sekutu yang baru saja memenangkan perang dunia 2).
3. komentar
Di saat nasionalisme dan patriotisme kita luntur seperti sekarang ini, munurut saya, semua orang Surabaya dan Jatim khususnya, dan seluruh bangsa Indonesia umumnya harus baca buku ini. Aku setuju dengan Bung Dul Manaf, kalo perlu pemda Jatim atau pemkot Surabaya menginstruksikan warganya beli dan baca buku ini. Merdeka!
4. kesimpulan
Peristiwa 10 November ditandai dengan adanya balas dendam sekutu ( inggris ) karena terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin Negara sekutu ( inggris ) tepatnya di jembatan merah, Surabaya.
Sunday, October 13, 2013
Friday, October 11, 2013
Tugas 1 ISD
Nama : MARWANSAH
Kelas : 1 ic 09
NPM : 24413828
Tugas : 1 ISD
Pengertian Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
1 Analisis oleh anda tenteng pertumbuhan kependuduk dunia !
Sekarang pertumbuhan di dunia ini terus meningkat dan tak lupa pula ekomoninya yang terus melonjak sehingga sumberdaya manusia pun terbatas,dan dapat di hitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan " per waktu unit " untuk pengukuran. yang dinama kan pertumbuhan penduduk merujuk kepada semua spesies, tapi selalu mengarah kepada manusia, dan sering digunakan secara inforamal untuk sebutan " demografi "
2. Bagaimana hubungan antar negara kebudayaan dan kependudukan ?
Masalah penduduk di berbagai negara bermacam – macam, perbedaan
masalah itu karena kelebihan dan kekurangan setiap negara berbeda –
berbeda. Contohnya masalah – masalah yang dialami oleh negara
berkembang belum tentu dialami oleh negara maju begitu pun sebaliknya.
Seperti Indonesia yang menjadi salah satu negara berkembang. Sampai
sekarang Indonesia mempunyai beberapa masalah terkait kependudukan yang
masih belum terselesaikan sampai tuntas atau bahankan terlihat seperti
ditunda – tunda untuk diselesaikan oleh pemerintah. Dan masalah –
masalah itu akan berpengaruh terhadap perkembangan budaya di Indonesia.
Hubungan antara masalah kependudukan dengan perkembangan budaya ini
cukup erat sehingga akan menimbulkan dampak yang signifikan di
Indonesia.
Masalah penduduk yang masih sering kita jumpai sampai sekarang
adalah kemiskinan. Pemerintah mengatakan bahwa angka kemiskinan turun
dari 14,2 persen pada 2009 menjadi 13,3 persen pada 2010. Atau penduduk
miskin Indonesia turun dari 32 juta jiwa menjadi 31,02 juta pada 2010.
Mungkin ini adalah prestasi bagi pemerintah tapi saya harap pemerintah
tidak terlalu senang dengan hasil ini karena apabila kita mellihat dari
data jumlah penduduk yang mendapat beras miskin adalah 17,5 juta
keluarga dan apabila kita asumsikan satu keluarga itu empat orang maka
jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 70 juta jiwa. Hidup dalam
berada di bawah garis kemiskinan akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan budaya yang mereka alami. Sebagai contoh sekarang ini di
Jakarta sudah banyak pengemis yang berkeliaran di sekitar jalan, di
terminal, di stasiun, di lampu merah, bahkan di depan tempat beribadah
ataupun tempat makan. Meminta – minta sedekah ini sudah seperti budaya
di Jakarta, orang sudah tidak malu lagi untuk meminta, sudah dianggap
sebagai sebuah profesi. Bahkan saya pernah mendengar bahwa ada pengemis
yang bisa mendapat ratusan ribu setiap harinya. Pantas saja banyak yang
berallih profesi menjadi pengemis dari berdagang atau menawarkan jasa
lainnya.
Saya mengutip dari seorang pengamat ekonomi Hendri Saparini “untuk
mengentaskan kemiskinan, dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan
dasar, pangan, dan papan bagi masyarakat miskin yang tidak produktif.
Namun untuk yang produktif, pemerintah harus menyediakan lapangan
pekerjaan.” Pemerintah megklaim bahwa telah membuka 3,4 juta lapangan
kerja baru pada 2010. Mudaha – mudahan saja ini akan berdampak baik
untuk Indonesia khusunya bagi perkembangan budaya di Indonesia.
Masalah penduduk lainnya yang sering dibahas dan sering terlihat
dalam kehidupan sehari – hari adalah masalah di balik era globalisasi.
Dunia telah memasuki era globalisasi dimana kita dapat beriteraksi
dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Menurut Wikipedia globalisasi
sendiri berarti suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Informasi –
informasi terbaru akan sangat cepat untuk didapatkan, manusia akan
lebih konsumtif. ini akan memengaruhi perkembangan budaya di berbagai
negara. Contohnya Indonesia. Sekaran ini mungkin masyarakat sudah mulai
mengikuti beberapa budaya yang berasal dari luar, seperti budaya barat,
budaya negeri Jepang, atau sekarang yang sedang booming budaya
yang berasal dari Korea. Sebenarnya ini bukanlah masalah besar jika
masyarakat bisa menyaring mana budaya yang baik, patut untuk dicontoh,
dan cocok untuk dikembangkan di Indonesia dan mana yang tidak.
Sayangnya beberapa kalangan dari elemen – elemen masyarakat masih
menerima mentah – mentah budaya yang mereka dapatkan dari luar. Sikap –
sikap tersebut akan memberikan dampak bagi masyarakat. Berikut
kemungkinan dampak yang terjadi di masyarakat:
Dampak Positif :
1.Peningkatan dalam bidang sains dan teknologi serta perekonomian negara
2.Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
3.Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
Dampak Negatif :
1.Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada
masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila
tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).
2.Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan
yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah
sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan
kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang
hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi
tradisi/disconecting of culture).
3. Mengurangi kesempatan bekerja. karena pesatnya kemajuan teknologi
maka banyak perusahaan yang lebih memilih untuk memakai jasa robot
daripada jasa manusia. Karena dengan menggunakan tenaga robot bisa
mengurangi dana pengeluraan perusahaan serta meningkatkan dana
pemasukan perusahaan
Dari dampak – dampak yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa
masalah penduduk sangat berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain
Sumber
3. Jelaskan 7 unsur kebudayaan danbagaimana memelihara unsur tersebut ?
1. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun
gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan
kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat,
dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah
kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contohnya adalah ketika kita belajar kebudayaan Minangkabau, kita mengenal
Bahasa Minang sebagai alat komunikasi. Bahasa Minang sebagai bahasa
‘kebudayaan’ penanda masyarakat Minangkabau yang sekaligus memnuat pikiran,
ide, gagasan, dan atau apa saja muatan kebudayaannya sehingga dapat bertahan
dan berkembang.
2. Sistem pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh
semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman,
intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang
bersifat empiris (trial and error).
Yang dimaksudkan system pengetahuan dalam suatu unsur kebudayaan adalah, system
pengetahuan yang menjadi cirri dari kelompok masyarakat tertentu, contohnya
adalah system pengetahuan suku maya yang menjadi dikatakan tempat berkembangnya
ilmu pengetahuan moderen saat ini.
3. Organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur
sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat
dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang
bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa
keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota
kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman,
bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada
beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga
besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di
masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga
inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk
organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka
capai sendiri.
Contohnya ketika kita mempelajari kebudayaan Jawa, tentu saja masyarakat
Jawa mempunyai organisasi sosial. Organisai sosial masyarakat Jawa yang mapan
menjadikan perekat tatanan sosial yang bagus. Kita mengenal masyarakat Jawa
yang tingkat kebudyaannya tinggi. Kita tidak membahasnya lebih dalam.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta
memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara
manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa
keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup
dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional
(disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
Contohnya
bila kita tertarik pada kebudayaan Banjar, dalam mendayung kebudayaannya,
masyarakat Banjar memiliki sistem peralatan hidup dan tehnologi. Masyarakat
Banjar sebagai pendukung culture river mempunyai peralatan dan tehnologi khas
yang susah ditandingi masyarakat Nusantara.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Di kota-kota besar seperti di
Jakarta mungkin system mata pencaharian hidup sudah tidak termaksud unsure
kebudayaan karena sudah terlalu banyak mata pencaharian yang ada, tetapi
didaerah-daerah tertentu system mata pencaharian hitup masih menjadi unsure
kebudayaan seperti di salah satu bagian NTT, Larantuka hamper semua
masyarakatnya memiliki sistem mata pencaharian sebagai nelayan.
6. Sistem religi
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman,
dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia
alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa
tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai
salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual
maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau
sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya
seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion,
yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti “menambatkan”), adalah
sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of
Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai
berikut:
… sebuah institusi dengan
keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan
menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap
yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10
Firman” dalam agama Kristen atau “5 rukun Islam” dalam agama Islam.
Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya
dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian. masyarakat Bali pantas
dijadikan contoh betapa sistem relegi dan kesenian dipadu sedemikia rupa
sehingga menjadi sangat terkenal.
7. Kesenian
kesenian mengacu pada nilai
keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan
yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita
rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Kesenian adalah unsur kebudayaan yang paling
mencirikan kelompok masyarakat tertentu, karena hanya terdapat di kelompok
masyarakat itu saja, seperti reok ponorogo, yaitu kesenian khas daerah
Ponorogo.
Sumber :http://cahyamenethil.wordpress.com
4. Bagaimana hubungan kebudayaan dan kepribadian masyarakat barat ?
kepribadian adalah organisasi faktor-faktor
biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor
biologis misalnya, sistem syaraf, proses pendewasaan, dan kelainan biologis
lainnya, sedangkan faktor psikologis adalah seperti unsur temperamen, kemampuan
belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan lain-lain. Dan yang terakhir,
adalah faktor sosiologis. Kepribadian dapat mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap
dan lain-lain yang khas dimiliki oleh seseorang yang berkembang apabila orang
tadi berhubungan dengan orang lain. Ketiga faktor di atas adalah faktor yang
dapat mempengaruhi kepribadian.
Sumber : http://santanasanta.blogspot.com/2012/10/kebudayaankepribadian-dan-kebudayaan.html
5. Apa yang dimaksud kebudayaan barat ?Bagaimana caranya kita sebagai bangsa indonesiamenyaring kebudayaan barat tersebut ?
Kebudayaan
barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara
mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam
cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti
apa yang sebenarnyamurni /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar
dan juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan
perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar,
para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan
berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak
yang mengikuti ajarannya.
Sumber : pikiran sendiri
Subscribe to:
Posts (Atom)